Bupati Lamongan Ajak ASN Baru di Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Bekerja dengan Passion dan Inovasi

Bupati Lamongan Ajak ASN Baru di Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Bekerja dengan Passion dan Inovasi

Bupati Lamongan berikan sambutan hangat kepada 31 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dan 7 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) baru yang resmi bergabung di lingkungan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lamongan pada acara tasyakuran yang berlangsung di Kawasan Gajah Mada, Minggu (10/8). Pada kesempatan ini, Bupati YES juga mendorong para ASN baru bekerja dengan penuh kesungguhan dan passion.

“Saya harap semuanya yang di sini bisa bekerja lebih baik, bekerja dari hati karena kecintaan terhadap pekerjaan. Insentif dan rezeki akan mengikuti jika kita bekerja dengan niat dan kesungguhan. Dengan passion, akan lahir inovasi-inovasi baru yang bermanfaat bagi masyarakat,” tuturnya.

Lebih lanjut, Pak YES menyampaikan bahwa Lamongan menjadi salah satu daerah dengan kuota ASN baru terbanyak.

“Di daerah lain banyak yang melakukan PHK, tetapi kami berupaya mempertahankan agar semua bisa menjadi ASN,” tegasnya.

Bupati juga mengapresiasi kinerja Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan yang dinilai terus memberikan inovasi bagi masyarakat. Ia menegaskan komitmennya menjadikan Lamongan sebagai sentra ternak di Jawa Timur.

“Setelah sukses menjadi penghasil padi dan jagung terbanyak di Jawa Timur, kita ingin mengembangkan sentra sapi, kambing, dan berbagai inovasi lainnya. Saya juga akan mengembangkan puskeswan agar fasilitas dan pelayanannya setara dengan puskesmas dan juga di tahun 2026 ini di targetkan akan lahir Puskeswan- Puskeswan baru dengan fasilitas yang baik dan memadai," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dr. Shofiah Nurhayati, menjelaskan bahwa 31 ASN baru di Disnakeswan sebagian besar bertugas di lapangan sebagai inseminator dan vaksinator. Beberapa diantaranya ditempatkan di sembilan Puskeswan yang kembali diaktifkan, yaitu Mantup, Tikung, Sukodadi, Solokuro, Kedungpring, Modo, Sukorame, Sambeng, dan Kembangbahu. Menurutnya, pengaktifan kembali Puskeswan ini dilakukan karena meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya layanan kesehatan hewan.